Mencegah Pelecehan Seksual Sedari Kecil

767

Kekerasan seksual dapat diartikan sebagai segala perilaku yang dilakukan dengan menyasar seksualitas atau organ seksual seseorang tanpa mendapatkan persetujuan, dan memiliki unsur paksaan atau ancaman. Pelaku kekerasan seksual tidak terbatas oleh gender dan hubungan dengan korban. Artinya perilaku berbahaya ini bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan kepada siapapun termasuk istri atau suami, pacar, orangtua, saudara kandung, teman, kerabat dekat, hingga orang yang tak dikenal. Kekerasan seksual dapat terjadi dimana saja, termasuk rumah, tempat kerja, sekolah atau kampus.

Banyak sekali korban akibat adanya kekerasan seksual. Banyak contoh yang bisa kita lihat akibat kekerasan seksual tersebut. Kekerasan seksual bukan hanya perkosaan. Menyebar foto telanjang, memaksa istri atau suami untuk berhubungan seksual hingga paksaan untuk melakukan aborsi juga masuk kedalamnya. Hal inilah yang menjadi pemikiran sang artis Yuni Shara untuk mengajarkan pendidikan seks pada kedua anaknya. Mungkin karena banyak melihat akibat dari perlakuan seks yang salah. Apalagi anak-anak remaja sekarang banyak yang ingin mencoba ataupun penasaran dengan hal-hal yang baru. Memang pendidikan seks bukan hal yang tabu saat ini. Saat kita belajar di sekolah menengah pertama kita sudah mempelajari sedikitnya pendidikan seks remaja, artinya sedikitnya anak-anak mulai mengenal dasarnya. Tetapi dalam artian sekedar tahu, bukan menonton film dewasa bareng anak ala Yuni Shara. Betul sekali apa yang dikatakan sang artis Yuni Shara, bukan tidak mungkin anak-anak penasaran dengan hal yang baru lalu mereka penasaran dengan membuka konten-konten porno. Tetapi sebagai orang tua kita wajib mengenal karakter anak-anak kita serta memberitahu jika ada hal-hal yang menjurus ke hal yang negatif.

Anak-anak harus diberikan informasi tentang perubahan fisik dan hormonal pada tubuh mereka, dan orang tua menentukan kapan dan cara penyampaiannya. Edukasi tentang seks wajib diajarkan oleh orang tua pada anak-anaknya. Sebagian orang belum memahami arti pendidikan seks saat ini. Kita sampai terlena ataupun bangga jika mendapati kecantikan ataupun kelebihan dari anak-anak kita, lalu kita berusaha mengupload foto-foto anak-anak kita ke medsos. Hal ini bisa dikatakan hal yang salah. Dengan cara kita mengupload foto-foto anak-anak kita setidaknya memberitahu pada orang lain keindahan serta bagian tubuh yang terlihat pada mereka. Inilah yang menjadi sorotan para pengguna medsos untuk menjual hasil jepretan kita. Kita harus sadar bahwa pengguna medsos sangat jeli dengan hal-hal yang ingin mereka pasarkan pada media. Maka berhati-hatilah terhadap media, jangan menyebar foto anak-anak kita maupun keluarga di media.

Penggunaan media yang salah sangat mengganggu kepribadian anak-anak kita. Hendaknya kita sebagai orang tua bisa bersikap bijak terhadap anak-anak kita dalam menggunakan media, seperti televisi atau internet. Kita harus bisa menyiasati waktu untuk anak-anak kita dalam menggunakan media, karena media bisa menyebabkan efek-efek negatif seperti penurunan nilai sekolah, kurang motivasi untuk berolah raga, dan merasa malas dalam mendirikan shalat dan membaca  Al Qur’an.

Sangatlah penting untuk mengajarkan pada anak arti seks dalam Islam, bahwa di dalam Islam seks itu tidak kotor dan memalukan, tetapi merupakan proses natural seseorang menjadi  seorang Ayah atau Ibu. Pengajaran mengenai kesederhanaan dan kesucian bertujuan untuk menjadikan seks sebagai sarana keberkahan dalam perlindungan pernikahan. Membuka komunikasi dengan anak merupakan waktu yang tepat dalam batas koridor kesopanan. Anak-anak harus dibuat nyaman untuk menanyakan pertanyaan apapun yang muncul di pikiran mereka. Mereka harus tahu bahwa orang tua adalah sumber terbaik untuk mendapatkan jawabannya. Karena itu, orang tua harus membuka komunikasi dengan anak, dengan melihat usia anak dan mendidik mereka sesuai pedoman Islam.

Anak perlu disadarkan bahwa aspek seksual dalam kehidupan sebagai bagian dari alam, dan ini bukanlah dosa selama seseorang mengikuti aturan dalam agama dan mengikuti aturan yang diberikan kepada kita oleh Al-Qur’an dan Hadits. Aspek terpenting dalam hal ini adalah untuk mengajarkan anak-anak kita Hayaa, yaitu kesopanan. Nabi Suci (saw) berkata : “Jika seseorang tidak memiliki kesopanan, seseorang tidak memiliki agama apa pun dan orang yang tidak memiliki kesopanan tidak akan masuk surga.”


Penulis : Rahmatunisa

Referensi  :

  1. Surga Di Bawah Telapak Kakimu
  2. https://www.kompas.com/global/read/2021/07/03/065650070/pendidikan-seks-yuni-shara-untuk-kedua-anaknya-disorot-sejumlah-media?page=all