Hampir Semua Pasien Covid Meninggal Karena Belum Divaksin

1455

Kapan pandemi ini segera berakhir? dr Faheem Younus berkata “Indonesia akan baik-baik saja”, tapi bagaimana caranya? Tentu saja dengan vaksinasi. Tidak ada cara lain. Vaksinasi akan membantu kita mencapai suatu keadaan dimana setiap orang akan melindungi satu sama lain dari virus Covid-19. Inilah yang disebut dengan herd-immunity atau kekebalan kelompok. Kalau suatu negara sudah mencapai kekebalan kelompok, maka kita akan kembali ke keadaan seperti sebelum pandemi. Dimana orang-orang bebas berkumpul tanpa harus memakai masker. Keadaan ini sudah kita lihat di negara-negara Eropa. Hampir seluruh penonton kompetisi Sepak Bola Piala Eropa 2020 sudah tidak memakai masker [1]. Sepertinya negara-negara Eropa akan mencapai keadaan kekebalan kelompok. Apa syarat kekebalan kelompok? Setidaknya 70% populasi dari suatu negara harus memiliki proteksi dari Covid-19 tersebut [2]. Karena itu, tidak ada alasan lagi untuk menolak vaksinasi. Karena, saya yakin anda ingin segera Indonesia bisa seperti negara-negara di Eropa. Saya yakin anda ingin berkunjung atau bersilaturahmi dengan keluarga atau teman kalian tanpa harus khawatir terkena Covid-19.

Selain kekebalan kelompok, vaksinasi akan menurunkan resiko kematian karena Covid-19 sampai 98%! [3] artinya, jika ada orang-orang tercinta kalian, atau bahkan kalian sendiri, terinfeksi virus Covid-19, maka kesempatan untuk sembuh dan terhindar dari kematian sangat tinggi. Tidak hanya itu, vaksinasi juga bisa mencegah seorang penderita Covid-19 akan memiliki gejala berat [4]. Dan ini terbukti oleh nenek saya (usia 78 tahun) yang sudah menerima dua dosis vaksin. Meskipun akhirnya beliau terkena Covid-19, tapi hanya memiliki gejala yang ringan seperti demam dan batuk. Tingkat saturasi pun tidak pernah dibawah 92%. Setelah isoman selama 14 hari, sekarang nenek saya alhamdulillah sehat wal’afiat. Tentu saja selama isoman, beliau rutin meminum obat dan vitamin yang diperlukan. Jadi, segeralah anda lakukan vaksinasi, karena meskipun kita masih bisa terkena Covid-19, setidaknya vaksin tersebut akan membantu tubuh kalian melawan virus tersebut dan mencegah kalian mengalami gejala berat atau mencegah keadaan terburuk yakni meninggal dunia.

Jika masih ragu, kita bisa lihat apa yang terjadi pada pasien penderita Covid-19 yang belum mendapatkan vaksin. Di Amerika, 99% pasien yang meninggal karena Covid-19 itu adalah orang-orang yang tidak atau belum mendapatkan vaksin [5]. Tidak usah jauh-jauh ke Amerika, saya yakin banyak di Indonesia orang-orang yang meninggal karena Covid-19 karena mereka tidak mau divaksin. Seperti cerita dari Nuryaman, yang menolak divaksin karena dia percaya bahwa vaksin itu mengandung babi [6]. “Takut tuh pada Allah, bukan pada penyakit” adalah argumen mereka yang percaya bahwa vaksin itu haram. Padahal MUI sendiri juga sudah menyatakan vaksin itu halal.

Cerita lain datang dari Helmi, yang menceritakan lewat Twitternya bagaimana ayahnya menolak untuk divaksin karena percaya hoax yang tersebar di berbagai sosial media. “Hoax berperan besar yang membuat Papah akhirnya kalah melawan Covid-19. Papah meninggal karena percaya dengan berita hoax yang tersebar di sosial media. Entah di grup WA , Facebook, Instagram, Twitter ataupun dari sumber sumber lain,” cuitan Helmi di twitternya. [7]. Intinya, sudah banyak kisah orang-orang yang meninggal karena mereka menolak untuk divaksin. Jadi, apa alasan anda untuk tetap menolak untuk menerima vaksinasi Covid-19?

Saat ini kita sedang berada didalam perang melawan virus Covid-19. Vaksin ini ibarat tameng yang efektif untuk berperang melawan virus Covid-19 yang berkeliaran di luar sana. Mengapa saya sebut perisai? Karena cara kerja vaksin ini layaknya helm yang melindungi kepala kita dari cedera berat apabila kita jatuh dari motor. Jadi, vaksin adalah tameng yang melindungi kita dari gejala berat jika kita terkena Covid-19.

Artinya, tidak ada alasan lagi untuk menolak vaksinasi Covid-19. Para tokoh agama di Indonesia juga sudah menerima vaksin, seperti Gus Baha, Gus Mus [8] dan Rohaniawan Katolik sekaligus budayawan Indonesia Franz Magnis-Suseno [9]. Vaksinasi juga adalah perintah dari Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifah Muslim Ahmadiyah yang ke-5. Pada kesempatan di virtual meeting dengan anggota Pemuda Muslim Ahmadiyah Gambia pada 29 Mei 2021, Khalifah Muslim Ahmadiyah memberikan jawaban terkait pertanyaan mengenai vaksin Covid-19. Beliau bersabda :

Jika di Gambia tersedia vaksin, Anda harus melakukan vaksin. Jadi jangan khawatir (untuk melakukan vaksinasi). Jika mereka (Pemerintah) memberikan vaksin kepada kalian dengan vaksin anti-Covid, tidak ada salahnya kalian melakukan vaksinasi, ok. “

Jadi, kapan anda mau vaksin?
Kalau bukan sekarang, mau kapan lagi.


Penulis : Fariz Abdussalam
Editor: Irfan Al-Wahid
Sumber gambar : white and green syringe on white surface photo – Free Vaccine Image on Unsplash

Referensi

[1] https://www.tribunnews.com/corona/2021/06/18/penonton-euro-2020-di-stadion-sudah-tak-pakai-masker-mengapa-indonesia-belum-bisa

[2] https://infeksiemerging.kemkes.go.id/uncategorized/apa-yang-diperlukan-untuk-mencapai-kekebalan-kelompok-terhadap-covid-19

[3] https://jakartaglobe.id/news/indonesia-says-sinovacs-vaccine-98-effective-to-prevent-deaths-from-covid19

[4] Jara, A., Undurraga, E.A., González, C., Paredes, F., Fontecilla, T., Jara, G., Pizarro, A., Acevedo, J., Leo, K., Leon, F. and Sans, C., 2021. Effectiveness of an Inactivated SARS-CoV-2 Vaccine in Chile. New England Journal of Medicine.

[5] https://www.kompas.com/global/read/2021/07/04/210857470/995-persen-orang-meninggal-karena-tidak-vaksin-covid-19?page=all

[6] https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20210718/Hoax-Telah-Membunuh-Ayahku/

[7] https://www.liputan6.com/news/read/4609908/karena-hoaks-covid-19-pria-ini-kehilangan-ayahnya

[8] https://islami.co/gus-mus-dan-gus-baha-saja-iku-vaksin-kenapa-ikut-ulama-penolak-vaksin-yang-justru-mengantarmu-menuju-kematian/ 

[9] https://www.suara.com/news/2021/02/24/082938/pesan-romo-magnis-ke-pemerintah-dan-warga-usai-disuntik-vaksin-corona