8 Maret adalah Hari Perempuan Sedunia (International Women’s Day) dimana wanita di berbagai belahan dunia memperingati peran, status dan prestasi mereka. Sejalan dengan hari spesial ini, Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad (Hazrat Mahmud Ahmad), Khalifah Muslim Ahmadiyah pun memiliki pandangan luas mengenai peran wanita. Beliau percaya tugas dan kewajiban wanita bukan sebatas pada kegiatan mengurus rumah seperti memasak, merapihkan rumah, atau mengurus anak saja. Beliau yakin, wanita memiliki peran yang sangat penting untuk pembangunan bangsa dan pendidikan generasi yang akan datang[1]. Beliau bersabda jika 50 persen wanita melakukan reformasi diri, maka Islam akan mengalami kemajuan pesat[2].
Visi dan misi Hazrat Mahmud Ahmad untuk wanita memang sangat mulia. Beliau ingin wanita, khususnya wanita Ahmadi (anggota Ahmadiyah), sadar bahwa Islam memiliki jawaban untuk semua permasalahan yang ada seperti hak wanita, bagaimana cara mendidik anak hingga bagaimana mencapai ketentraman di dunia ini. Beliau ingin wanita Ahmadi menjunjung pendidikan setinggi-tingginya dan membantu sesama manusia dengan ilmu yang mereka dapatkan.
Atas dasar inilah, tahun 1922 beliau mendirikan Lajna Imaillah (LI). LI adalah organisasi wanita Ahmadi yang berfokus dalam pembinaan anggota wanita Ahmadi. Ibaratnya, LI itu seperti suatu negara kecil khusus wanita. Presidennya seorang wanita, seluruh menterinya wanita, dan penduduknya adalah wanita. Memang, LI bertujuan untuk mengajarkan wanita Ahmadi agar mereka sadar bahwa mereka adalah seorang ‘arsitek’ negara.
Ya, ‘arsitek’ dalam arti kata seseorang yang memiliki keinginan besar untuk melakukan kemajuan di negaranya dengan cara mendidik generasi mendatang untuk berperilaku jujur, adil, empati dan juga memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa, seperti menjadi dokter, guru, penulis, atau insinyur.
Banyak orang yang memiliki gelar S3, menjadi pejabat, atau pengusaha, namun situasi di negara masing-masing masih berantakan dan terjadi degradasi moral. Contohnya korupsi, kebencian, perpecahan, permusuhan. Dalam hal ini, khususnya para ibu mengemban tugas mulia, yakni mendidik keturunan mereka agar menjadi manusia yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Wanita Ahmadi sangat beruntung karena Ahmadiyah membuktikan pada dunia, bahwa wanita memang harus berperan dalam kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu sebuah negara khusus wanita didirikan. Ada presiden yang dibantu dengan kabinet-kabinetnya dengan berbagai bidang. Ada bidang pendidikan, pendidikan moral, bakti sosial. Hal yang sangat penting untuk kemajuan suatu negara.
LI mendidik seluruh wanita Ahmadiyah untuk mengamalkan ajaran Al-Quran untuk membantu sesama manusia dan agar para wanita sadar akan tugas mulia mereka, yakni sebagai ibu bangsa. Di tangan dingin merekalah, para generasi muda dididik sedemikian rupa sehingga mereka menjadi aset negara yang memiliki akhlak baik namun juga cerdas sehingga bisa memajukan bangsa dan menolong sesama manusia.
Khalifah ke-5 Muslim Ahmadiyah Hazrat Mirza Masroor Ahmad (Hazrat Masroor Ahmad) pun mengakui kehabatan dan kemampuan para pemimpin wanita. Melihat yang dilakukan oleh para pemimpin negara di New Zealand, Scandinavia, Jerman dan Taiwan, Hazrat Masroor Ahmad bersabda: “Women have good managing skills and understand how to allocate limited resources . . . women have developed higher levels of patience, empathy and compassion.” Yang artinya, wanita memiliki kemampuan mengelola sesuatu dengan baik dan mereka mengerti bagaimana caranya menyelesaikan tugas atau urusan dengan sumber daya yang terbatas. Hal ini pun telah dibuktikan oleh riset yang dilakukan oleh Jack Senger dan Joseph Folkman. Mereka menyatakan bahwa wanita memiliki nilai yang lebih baik dari laki-laki dalam hal memimpin suatu organisasi[3]. Hazrat Masroor Ahmad juga mengatakan bahwa wanita memiliki tingkat kesabaran, empati, dan rasa kasih sayang yang lebih tinggi. Hal ini pun telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah yang dipublikasikan di Spanish Journal of Psychology [4]
Jadi di International Women’s Day 2021 ini, wanita Ahmadi beruntung karena Khalifah Ahmadiyah telah mendirikan LI dengan tujuan mulia yakni agar para wanita Ahmadi menyadari tugas emas mereka mendidik generasi muda untuk kemajuan negaranya.
Penulis : Khalida Jamilah
Sumber :
[1]Voice of Islam Radio Southern California. “Women as Nation Builders.” https://www.youtube.com/watch?v=Q6Fo3Dtymo4
[2]The Significance of Sacrifice in Your Pledge, https://www.alislam.org/articles/significance-sacrifice-your-pledge/
[3]Research: Women Score Higher Than Men in Most Leadership Skills, https://hbr.org/2019/06/research-women-score-higher-than-men-in-most-leadership-skills
[4]Are Women More Empathetic than Men? A Longitudinal Study in Adolescence, https://www.cambridge.org/core/journals/spanish-journal-of-psychology/article/abs/are-women-more-empathetic-than-men-a-longitudinal-study-in-adolescence/8900C6ABC5BE52BCE657367A8516E48D
Sumber Gambar : indiatimes.com