Islam Hakiki yang Telah Dikonkritkan (Sebagai Pancaran Kebenaran Hazrat Mirza Ghulam Ahmad A.S)

2177

Pagi itu, umat Islam mengamuk. Benar- benar marah dengan seseorang yang telah menghina Nabi Muhammad. Cacian-cacian diberikan kepada penghina tersebut. Jelas mereka tidak terima atas nabinya yang telah dihina. Sekalipun maaf telah terucap dari penghina, mereka tidak terima. Apapun keadaan , mereka ingin sipenghina nabi tersebut harus dihukum seberat-beratnya.

Waktu itu pula, sekelompok masyarakat sedang membakar gereja. Mereka mengganggap orang Kristen adalah orang-orang yang sesat. Mereka tidak ingin orang-orang Kristen tersebut ada di tempat mereka. Mereka sangat benci dengan sekelompok orang diluar kaidahnya sendiri.

Semakin hanyut dengan situasi-situasi tersebut semakin sadar bahwa ini bukanlah Islam . Situasi-situasi pada saat sekarang ini membuat semakin yakin ini hanyalah Islam karena keadaan. Keadaaan disini  karena orang tua yang Islam dan mayoritas hidup di dalam Islam.

Bagaimana mungkin seseorang hidup dalam agama Islam , tetapi memiliki kebencian yang begitu besar dengan umat kepercayaan lain. Jika dihina , mengamuk seperti binatang, balas dendam, iri hati, dan penyakit lainnya. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, Nabi Muhammad tidak pernah berbuat seperti itu. bahkan, dilempar kotoran pun dibalas dengan tindakan yang baik dengan mengunjungi sipelembar itu ketika sakit. di sisi lain, bahkan menyuapi orang Yahudi dengan begitu lembut, padahal orang tersebut selalu berteriak, “ Jangan ikuti Muhammad. Ia sesat. “ Namun, apa yang terjadi sekarang. Tidak dilempar dan diganggu pun , malah suka mengganggu, membenci, dan menyakiti orang lain di luar Islam. Sepertinya, ada yang harus dicari mengenai hakikat keislaman pada zaat sekarang

Salah satu ajaran dan perkataan Nabi Muhammad adalah untuk berbaiat jika munculnya Imam Mahdi  di akhir zaman. Hazrat Mirza Ghulam Ahmad adalah seseorang yang telah mengaku sebagai Imam Mahdi yang dijanjikan tersebut. Pilihannya tentu ada dua : berbaiat atau menolaknya. Jika menolak, sudah seberapa mendalam kita mempelajari beliau. Apa benar beliau sesat? Bagaimana jika tidak, tentu kita akan masuk ke dalam orang yang tidak patuh kepada ajaran Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itulah, kita wajib mempelajari dan memahami konteks Imam  Mahdi dan kaitannya dengan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s.

Kebenaran Hz. Mirza Ghulam Ahmad sebenarnya sudah diakui banyak pihak. Namun, karena keadaan dan tuntutan dunia, banyak orang yang tidak mau berbaiat kepada beliau, benar-benar menolak, bahkan membenci dan memfitnah, pura-pura membantah, padahal dalam hati nurani mengakui kebenaran beliau, dan yang lebih menyedihkan lagi tidak mau tahu dengan Imam Mahdi.

Ahmadiyah, golongan yang dibawa oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s telah berkembang di berbagai negara, bahkan dipelosok desa manapun. Jika memandang  dari Indonesia , Ahmadiyah hanyalah sekelompok minoritas yang menjadi objek negatif pembicaraan. Bagaimana tidak, media hanya menonjolkan pemberitaan yang menonjolkan kesan kesesatan dan kelemahan Ahmadiyah.

Salah satu pemberitaan tersebut adalah anggota Ahmadiyah yang terusir dari rumahnya di Lombok. Masyarakat awan bisa menyimpulkan posisi Ahmadiyah begitu lemah di sana. Di rumah sendiri, di negara sendiri , bisa terusir karena desakan pihak tertentu.

Padahal, jika dipelajari dengan hati yang jernih, perkembangan Ahmadiyah di dunia sebagai bukti kebenaran ajaran Nabi Muhammad melalui Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Ahmadiyah telah tersebar lebih dari dua ratus negara.Dengan perkembangan seperti itu, bagaimana mungkin jika Ahmadiyah sesat dan   ajarannya diterima di berbagai tempat?

            Jika situasinya dibalik, bagaimana keadaan Islam pada saat ini. Bukankah Islam sekarang bercerai- berai . Jelas, hal tersebut karena Islam pada saat sekarang tanpa ada pemimpin secara global. Hal ini berbeda dengan Ahmadiyah yang dipimpin oleh satu khalifah. Jika ada masalah yang bersifat krusial, Khalifat tersebutlah yang akan mengambil sebuah keputusan yang akan ditaati oleh anggotanya. Sebaliknya, Islam di luar Ahmadiyah akan bertindak kacau balau karena tidak adanya pemimpin. Mungkin ada pemimpin, tetapi munculnya pemimpin-pemimpin yang lain juga antarpemahaman. Hal tersebut tentu Islam akan kehilangan arah karena banyaknya pemimpin. Ibarat banyaknya nakhoda di sebuah kapal yang mempeributkan tujuan kapal .

            Imam Mahdi telah datang. Tanda-tandanya jelas sudah disebutkan. Namun, banyak umat islam menganggap bahwa Imam Mahdi belum datang. Hal tersebut karena penafsiran-penafsiran yang salah diartikan oleh mereka. Kebanyakan mereka mengartikan tanda-tanda imam mahdi datang secara langsung dari kata-kata itu sendiri. Sebagai contoh, jika akhir zaman, imam mahdi akan muncul. Ketika dajjal bermata satu muncul,berjalan di atas air,  Imam Mahdi akan mematahkan salib dan membunuh babi,  matahari terbit dari barat, turunnya Isa Almasih, dan tanda-tanda lainnya tersebut benar benar diartikan sesuai dari kata itu sendiri.

            Umat Islam pada umumnya beranggapan bahwa dajjal merupakan sekelompok orang yang benar-benar bermata satu. Hz Mirza Gulam Ahmad a.s menjelaskan konsep ini secara mendalam dan masuk akal. Penjelasan Hz Mirza Gulam Ahmad a.s adalah bahwa dajjal adalah sekelompok manusia yang sangat mencintai kehidupan dunia. Baginya, dunia adalah segala-galanya.  Hal ini tentu akan berakibat dengan kehidupan setelah mati. Mereka tidak lagi memikirkan kehidupan akhirat dan tujuan yang sebenarnya dari penciptaan manusia.Semakin mereka cinta dengan dunia berakibat mata batin dan kebenaran terhadap ketuhanan semakin tumpul. Inilah maksud yang sebenarnya bahwa dajjal bermata satu karena matanya yang lain telah tertutup karena hanya melihat dari sisi kesenangan dunia belaka.

            Di sisi lain, kita melihat sebagian umat islam berjihad dengan cara menghancurkan umat ibadah lain seperti gereja. Jika kita menelaah lebih dalam, mereka bisa jadi tergelincir dalam pemaknaan kehadiran imam mahdi. Imam mahdi memang akan datang di akhir zaman dengan salah satu tujuannya adalah mematahkan salib dan membunuh babi. Bisa jadi , dengan keadaan tersebut, mereka beranggapan bahwa salib identik dengan gereja itulah yang harus dibumihanguskan. Hz Mirza Gulam Ahmad a.s menjelaskan bahwa tindakan tersebut sangat tercela. Nabi Muhammmad saja sangat menghormati kepercayaan orang lain. Bagaimana mungkin kita berhak menghancurkan tempat ibadah orang lain. Hz Mirza Gulam Ahmad a.s menjelaskan bahwa kedatangan imam mahdi di akhir zaman akan mematahkan salib sebagai bentuk mematahkan pemikiran-pemikiran umat kristen mengenai Nabi Isa dengan kebenaran yang sesungguhnya. Bukan sebaliknya, benar-benar mematahkan salib secara kasar.

            Salah satu inti kedatangan Hz Mirza Gulam Ahmad a.s juga berkaitan dengan wafatnya nabi Isa. Umat kristen meyakini bahwa Nabi Isa a.s diangkat jasad kasarnya ke atas langit. Di sisi lain, yang lebih disayangkan lagi adalah bahwa umat Islam diluar Ahmadiyah juga meyakini seperti itu. Hz Mirza Gulam Ahmad a.s meluruskan pemahaman ini dengan dalil yang jelas-jelas ada di dalam Alquran. Nabi Isa tidak memang diangkat. Akan tetapi, yang diangkat di sini adalah martabatnya atau kemuliaannya. Ini sesuai dengan penjelasan dalam Aquran Surat Ali Imran ayat 56 yang artinya,

            Ingatlah ketika Allah berfirman,  “ Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkan engkau secara wajar dan akan meninggikan kemuliaan engkau di sisiKu, akan membersihkan engkau dari tuduhan orang orang yang ingkar kepada engkau, dan akan menjadikan orang-orang  yang mengikuti engkau di atas orang yang kafir hingga hari Kiamat, kemudia kepadaku kamu akan dikembalikan, lalu Aku akan menghakimi di antaramu tentang apa yang kamu perselisihkan.

            Kedatangan Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. jelas menekankan kewafatan nabi Isa. Ayat tersebut menitikberatkan bahwa Nabi Isa akan diwafatkan secara wajar dan yang diangkat bukan Fisik Nabi Isa, tetapi kemualiannya. Inilah yang perlu diluruskan umat Islam sekarang yang sepaham dengan orang Kristen bahwa Nabi Isa diangkat ke atas langit dan akan turun pada akhir zaman. Bahkan, kisah nyata seorang murtad berkaitan dengan Nabi Isa ini. Ia keluar dari ajaran Islam karena mengganggap Nabi Isalah yang lebih mulia dibanding Nabi Muhammad saw. Karena logikanya, jika Nabi Isa masih hidup di atas langit tentu Nabi Isalah yang lebih diakui dibanding Nabi Muhammad yang sudah wafat.

            Kedatangan Dajjal juga ditandai ketika matahari muncul dari barat. Alasan ini jugalah yang membuat banyak umat islam merasa imam mahdi juga belum datang . mereka masih menunggu matahari yang terlihat itu akan pindah ke barat. Jelas, ini merupakan konsep yang salah. Hz Mirza Gulam Ahmad a.s menjelaskan bahwa matahari terbit dari barat bukan seperti itu. Matahari adalah lambang kebesaran Islam. Barat di sini berarti negara-negara di Eropa/negara maju. Jadi, matahari akan terbit dari barat memiliki arti bahwa nantinya Islam akan berkembang pesat di Eropa/negara-negara di bagian barat. Hz Mirza Gulam Ahmad a.s benar-benar memberikan pemahaman yang dirasa masuk akal dibanding arti yang benar-benar matahari terbitnya akan pindah ke sebelah barat.

            Begitu juga dengan konsep bahwa dajjal yang berjalan di atas air. Hal ini benar-benar diartikan banyak pihak benar –benar jasad kasar yang bisa berjalan di atas air. Hz Mirza Gulam Ahmad a.s menjelaskan bahwa pada akhir zaman , manusia akan sampai pada puncak peradabannya . artinya, manusia akan memiliki tingkat kecerdasan dan inovasi yang begitu besar. Apapun yang dirasa mustahil pada masa dulu akan berubah jadi kenyataan. Salah satunya adalah manusia menciptakan alat transportasi yang canggih. Kita lihat saja adanya kapal terbang dan kapal laut. Inilah maksud konsep dajjal yang berjalan di atas air. Alat transportasi inilah sebagai bukti bahwa dajjal yang mampu berjalan di atas air. Artinya, kapal laut/kapal selam yang berlayar di lautan lepas. Hz Mirza Gulam Ahmad a.s mematahkan pendapat bahwa bukan sesosok raksasa ataupun jasad fisik seperti yang diartikan banyak pihak.

            Gambaran penjelasan-penjelasan di atas sebagai bukti bahwa Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s benar-benar berkata sesuai Alquran dan perkataan Nabi Muhammad. Penjelasannya sangat masuk akal dan diterima akal sehat. Kedatangannya memang ditunggu umat  sebagai penuntun umat Islam pada saat sekarang yang tidak ada kepemimpinan secara global. Tanpa Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s, manusia tidak akan mampu menafsirkan sesuatu sesuai dengan Alquran dan perkataan Rasullullah.

            Pada akhir zaman, umat Islam akan hidup sesuai tuntutan , seperti tuntutan budaya, politik dan sebagainya. Jika tidak ada pemimpin, pada akhirnya , Islam hanya sebatas simbol belaka. Kita bisa melihat  banyak orang beragama Islam, berkata seolah-olah beragama Islam, Namun tidak mampu hidup sesuai ajaran agama Islam. Hal tersebut seperti yang dijelaskan di awal, yaitu beragama Islam, tetapi hati tidak mencerminkan keislamanan yang penuh dengan kebencian, dengki , dan sifat buruk lainnya. Praktik kehidupan lainnya juga tidak bisa lepas dari budaya yang mengeyampingkan keislamanan itu sendiri. Akhirnya, memang beragama Islam, tetapi sudah tidak mencerminkan keislamanan. 

            Jika kita memahami Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s, kita akan benar-benar hidup sesuai akhlak Rasullullah. Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s sangat indah dalam menjabarkan tentang arti dari kebaikan yang sesungguhnya. Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s mengartikan bahwa kebaikan yang sesuungguhnya adalah ketika keburukan dibalas dengan kebaikan. Bisa jadi selama ini kita sudah yakin bahwa apa yang kita lakukan sudah bernilai baik jika didapat dari kebaikan juga. Hal ini sebenarnya belum sepenuhya benar. Hal tersebut karena binatang pun juga bisa seperti itu. lihatlah binatang! Jika kita perlakukannya secara baik, ia juga akan membalasnya dengan kebaikan. Namun, jika kita perlakukan buruk, ia juga akan membalas dengan keburukan juga. Inilah pembeda kita dengan binatang. Jika diperlakukan buruk, kita tetap membalasnya dengan kebaikan. Inilah hakikat dari kebaikan sebenarnya karena binatang tidak mampu bersikap seperti ini.

Salah satu aktor hollywood yang beragama Islam pernah diwawancarai dengan menjawab, “ Saya Muslim, tetapi saya tidak suka membahasnya. “ Ini sebagai bukti bahwa menjadi seorang muslim tidaklah mudah. Hal tersebut karena dajjal akan berusaha menjerumuskan selalu umat Islam agar hidup seperti mereka, yaitu menjadikan dunia sebagai tujuan satu-satunya di dunia ini .

Untuk menjadi seorang Muslim saja penuh dengan tantangan. Apalagi menjadi seorang Ahmadiyah, terutama di Indonesia. Jika tidak dengan hati yang jernih, seseorang tidak akan mampu memahami Ahmadiyah yang sebenarnya. Bahkan, banyak orang benar-benar menutup mata terhadap Ahmadiyah, padahal belum pernah belajar sedikitpun tentang Ahmadiyah. Keadaan seperti itu bisa jadi karena mereka khawatir dampak dunia yang diterima jika masuk ke dalam Ahmadiyah. Jika seseorang hidup dalam kekhawatiran yang seperti itu, rahmat Allah tidak akan tersentuh baginya.

Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s adalah Imam Mahdi/Masih ma,ud yang dijanjikan dan kebenarannya tidak diragukan lagi. Hal tersebut karena ajaran-ajaran yang dibawakan Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s bukan ajaran yang baru, melainkan mengulang kembali atau mempertegas kembali apa yang diajarkan Rasullullah dulu. Jauhnya jarak waktu antara kehidupan Rasullullah dahulu dengan akhir zaman tentu berpeluang ajaran-ajaran Islam bisa jadi lepas. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya pemimpin /khalifah pada akhir zaman. Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s lah yang meluruskan itu semua. Bagaimana keislamanan dahulu yang diajarkan nabi Muhammad dibuat nyata dan diulang lagi oleh Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s. Inilah yang dimaksud bahwa Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s mengkongkritkan lagi Islam. Islam yang hakiki yang telah dikonkritkan lagi oleh Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s, yaitu Islam tidak lagi abstrak bagi penganutnya, tetapi sudah menjadi konkrit/nyata karena kedatangan Hz. Mirza Ghulam  Ahmad a.s.


Oleh : Nuruddin Ahmad

Sumber Gambar : themuslimtimes.info