Kemanakah Yesus?

2576

Pada tulisan sebelumnya (Kenapa Yesus Selamat dari Penyaliban) kita mengetahui beberapa hal yang dapat membuat Yesus selamat dari Salib, jika memang benar Yesus selamat dari Salib, kemanakah beliau selama ini?

Orang Kristen beranggapan bahwa Yesus mati di tiang salib, bangkit dari kubur, melakukan perjalanan menuju Galilea, dan kemudian naik ke langit diangkat oleh Allah. Jika hal-hal demikian merupakan mukjizat Nabi Isa a.s berarti naudzubillah kita menganggap bahwa kedudukan Nabi Isa a.s itu lebih tinggi dan mulia daripada Rasulullah SAW, yang hanya dapat mengalami fase kematian saja.

Kebangkitan yang sesunggguhnya bukanlah kebangkitan yang dikarenakan mati di palang salib untuk menebus dosa lalu kemudian dibangkitkan dan melakukan perjalanan, karena beliau a.s  sendiri yang menubuwatkan bahwa seperti halnya Tanda Yunus yang masuk kedalam perut ikan dalam keadaan hidup, tinggal didalamnya dalam keadaan hidup, dan keluar dalam keadaan hidup juga, demikian pula halnya aku akan masuk dalam keadaan hidup, tinggal didalamnya dalam keadaan hidup, dan keluar dalam keadaan hidup juga.

Matius 12:39 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.

12:40 Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

Setelah bangkit dari mati suri atau keluar dari kubur, Yesus melakukan perjalanan ke Galilea  dan bertemu dengan para muridnya (Lukas 24:36-43 dan Yohanes 20:26-28). Singkat cerita Yesus pun naik ke langit dan duduk si sisi kanan Allah.

Markus 16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Lukas 24:50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. 24:51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. 24:52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.

Seperti kelirunya sebagian umat Muslim yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw melakukan Mi’raj dan Isra dengan tubuh kasarnya. Padahal pemikiran yang demikian itu sungguh keliru bahkan jika kita menempatkannya untuk sosok Nabi Isa a.s .

Allah SWT  berfirman dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat 55:

إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (٥٥)

Ingatlah ketika Allah berfirman, “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkan engkau [secara biasa] dan akan meninggikan derajat engkau di sisi-Ku dan akan mensucikan engkau dari [tuduhan] orang-orang yang ingkar dan akan menjadikan orang-orang yang mengikuti engkau di atas orang-orang yang ingkar hingga hari Kiamat.”

Pada Al-Quran surah An-Nisa ayat 158 (melanjutkan pembahasan ayat kemarin) disebutkan bahwa :

بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (١٥٨)

“Malahan Allah telah mengangkat [derajat]nya kepada-Nya.”

Mengenai kata(رَفَعَ)    terdapat sebuah Hadits yang menyatakan sebagai berikut : 

إِذَا تَوَاضَعَ الْعَبْدُ رَفَعَهُ اللهُ اِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ

 “Apabila seorang ‘abdi/hamba merendahkan hatinya, maka Allah meninggikan derajatnya hingga langit yang ke tujuh.”[i]

Ingat jasad atau tubuh kasar ini tidak akan dapat hidup tanpa komponen-komponen yang membantu proses metabolisme seperti makan dan minum, jika Nabi Isa a.s naik dan hidup di langit kemudian akan turun pada Hari Kiamat, maka apa yang beliau makan dan minum disana (langit)? Dapatkah manusia hidup tanpa makanan, minuman dan udara?[ii]

Nabi Isa a.s begitu dibenci oleh bangsa Roma sehingga beliau dianiaya sedemikian rupa bahkan hampir mati di tiang salib. Maka karena hal itu pun beliau wajib Allah selamatkan. Melakukan perjalanan yang begitu jauh sehingga beliau wafat di Khasmir tidak semata-mata untuk menyelamatkan diri saja namun ini merupakan tugas beliau sendiri untuk mencari domba-domba yang hilang.

Matius 15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

Diisyaratkan pada sebuah ayat Al-Quran dengan jelas tentang khasmir, bahwa Isa Al-Masih a.s dan bundanya telah bertolak ke Kashmir setelah peristiwa Salib, sebagaimana Dia berfirman :

وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ آيَةً وَآوَيْنَاهُمَا إِلَى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَمَعِينٍ (٥٠)

“Dan Kami jadikan Ibnu Maryam dan Ibunya suatu tanda dan Kami berikan kepada Isa dan ibunya tempat diatas bukit yang tentram damai, dan di sana terdapat air jernih, yakni mata air.” QS. Al-Mu’minun 23:50 

Jadi di dalam ayat ini Allah Ta’ala menggambarkan suasana Khasmir. Kata (Awa) menurut kamus bahasa Arab adalah menyatakan arti memberi perlindungan dari suatu musibah atau kesulitan. Sedangkan sebelum peristiwa salib, Isa a.s dan bundanya tidak pernah mengalami masa penderitaan yang demikian rupa gawatnya sehingga kedua beliau perlu diselamatkan. Jadi dari situ ternyata, bahwa Allah Ta’ala telah mengirimkan Isa a.s dan bundanya ke atas bukit itu setelah terjadi peristiwa salib.[iii]

Pernyataan ayat diatas pun diperkuat oleh dua Hadits berikut[iv]:

وَ أوَحى اللهُ إِلي عِيْسى يَا عِيْسى إِنْتَقِل مِنْ مَكَانٍ إِلى مَكَانٍ لِاَ لَّا تُعْرَفُ فَتُأذَى

“Dan Allah mewahyukan pada Isa a.s, wahai Isa berpindah-pindah lah dari satu tempat ke tempat lain supaya engkau tidak dikenal dan dianiaya.”

اَنَّ عِيْسَ ابْنَ مَرْيَمَ عَاشَ عِشْرِيْنَ وَمِائَةَ سَنَةٍ

“Sesungguhnya Isa Ibnu Maryam usianya 120 tahun” Patut kita ketahui bahwa pada dasarnya, Seorang Nabi tidak mungkin mati terhina, tidak mungkin seorang yang yang tak berdosa menanggung dosa orang lain dan tidak mungkin seorang Nabi menyandang gelar Tuhan.


Di Tulis oleh : Hafiz Hamdani

Sumber

  • Kanzul Ummal, Alauddin Al-Hindi, Muassasatur Risalah, Beirut 1989, Jilid III hal.110, hadist no. 5820. Hadist ini diriwayatkan oleh Al-Kharathi dalam Makaarimul Akhlak-nya.
  • Al-Quran surah Al-Maidah:75 dan Al-Anbiya:8
  • Catatan kaki Bahtera Nuh no.15 halaman 32
  • Hadits Kanzul Ummal

Sumber Gambar : unsplash.com