Lima Makna & Lima waktu Sholat

386

1. Syukur Pada Allah

Firman Allah Ta’ala :

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah”. (QS. Al-Baqoroh: 173)

Segala nikmat yang Manusia rasakan sampai sekarang, tidak lain itu semua dari Allah ucapan syukur saja mungkin tidak akan cukup bagi seorang hamba untuk berterimakasih kepada Allah Ta’ala sehingga seorang hamba menjadikan Ibadah Sholat sebagai wujud syukur kepada-Nya. Tanda terima kasih seorang hamba diwujudkan kepada Allah dan melalui Sholatlah diwujudkannya untuk bisa berserah diri kepada Allah Ta’ala sebagaimana HR. Bukhari dan Muslim :

“Wahai Rasulullah mengapa engkau melakukan itu (Sholat). Padahal Allah Telah mengampuni dosa-dosamu baik yang dahulu atau yang akan datang?  Beliau menjawab : Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang banyak bersyukur…!!!. (H.R. Bukhari-Muslim)

Riwayat hadits ini karena Rasulullah saw selalu mengerjakan Sholat sehingga menyebabkan telapak kaki bengkak dan siti Aisyah ra sebagai istri dari beliau Saw bertanya.

2. Permohonan Ampunan

Ayat Al-Qur’an tentang Sholat/Ampunan :

“Jadikanlah Sabar dan Sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orany yang khusyu’”. (QS. Al-Baqoroh : 46) dan

“Dan dirikanlah Sembahyang itu pada kedua tepi siang (Pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan dari pada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (Dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”. (Qs. Hud : 115)

Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Nabi Saw Bersabda :

“Apakah menurutmu jika ada sungai didekat pintu salah satu dari kalian dan dia mandi didalamnya lima kali setiap hari, apakah akan ada bekas kotoran yang tertinggal padanya.. mereka berkata : “Tidak ada jejak kotoran yang tersisa pada dirinya wahai Rasulullah”.

Nabi saw Bersabda : itu adalah perumpamaan dari sholat lima waktu yang mereka melakukannya Allah Ta’ala menghapuskan dosa-dosa”. (Bukhari & Muslim).

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Usman Bin Affan ra menyebutkan bahwasanya Sholat lima waktu adalah kesempatan mendapatkan ampunan.

“Bila seorang Muslim berwudhu’ ketika membasuh muka maka keluarlah dari wajahnya dosa-dosa yang pernah dilakukan matanya bersama tetesan air yang terakhir. Ketika membasuh kedua tangannya maka keluarlah dosa yang pernah dilakukan tangannya bersama tetesan yang terakhir, ketika membasuh kakinya maka keluarlah dosa yang dijalani oleh kakinya bersama tetesan yang terakhir sampai ia bersih dari dosa”. (H.R. Muslim).

“Tidak ada orang yang berbuat dosa lalu bangkit dan bersuci, lalu sholat (Sholat 2 Rokaat). kemudian beristighfar (Meminta pengampunan pada Allah Ta’ala). kecuali Allah Ta’ala mengampuninya. (H.R. Tirmidzi).

Taubat adalah perbuatan mengadakan perubahan yang sempurna dalam kehidupan seseorang, berpaling sepenuhnya dari kehidupan pada masa yang lampau.

Taubat berarti penyesalan dengan tulus ikhlas, benar-benar dan sejujur-jujurnya atas segala kealfaan dalam Akhlaq diwaktu yang sudah-sudah dengan satu tekad kuat untuk sepenuhnya menjauhi segala keburukan dan untuk melakukan amal-amal baik, serta membalas segala kesalahan-kesalahan yang diperbuatnya terhadap orang lain.

Taubat secara lisan ucapan “Astaghfirullah” Ajaran Rasulullah saw

Taubat dalam hati (Komitmen/Tekad dalam hati) untuk tidak melakukan perbuatan yang berdosa.

Taubat diiringi dengan melakukan perbuatan baik H.R. Tirmidzi (susulkan dosa dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya).

Taubat (Nasuha) berbuat baik kepada Allah > berjanji tingkatan (yang sempurna).

Syarat Tobat 5 Macam

  1. Tobat harus Ikhlas
  2. Menyesali atas dosa yang pernah dilakukan
  3. Segera berhenti dari perbuatan maksiat
  4. Bertekad tidak akan mengulangi lagi dimasa yang akan datang
  5. Jangan menunggu pintu taubat ditutup.

3. Sholat / Permohonan atau Hajat

Sholat Hajat memiliki keutamaan dan keajaiban yang luar biasa. Siapa pun yang memiliki keinginan/hajat dan berharap Allah Ta’ala mengabulkan permohonannya.

Melalui sholat tersebut terselip keinginan dan harapan yang kuat agar itu semua terwujud adanya.

“Hendaklah salah seorang dari kalian senantiasa meminta kebutuhanannya kepada Tuhan sampaipun ketika meminta garam, sampaipun meminta tali sandalnya ketika putus”.       (HR. Tirmidzi. Hasan).

Keutamaan Sholat Hajat, Sholat Hajat memiliki beberapa keutamaan yang paling populer adalah dikabulkannya hajat atau pengharapannya.

Keutamaanya :

  1. Dicintai Allah
  2. Ditingikan Derajatnya
  3. Diampuni Dosanya
  4. Hajatnya dikabulkan.

“Hendaklah engkau memperbanyak Sujud (Perbanyak Sholat) kepada Allah, karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karea Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapus dosamu”. (HR. Muslim)

“Siapa yang berwudhu’ dan sempurna wudhu’nya kemudian Sholat 2 rokaat (Sholat Hajat) dan sempurna rokaatnya maka Allah berikan apa pun yang ia pinta cepat atau lambat”. (HR. Ahmad).

Menurut Islam pintu taubat selamanya tetap terbuka, orang-orang yang berdosa dapat bertobat bahkan pada saat ia sedang menghembuskan nafas yang penghabisan. Ia sama sekali tidak luput dari najat (Keselamatan). Kecuali bila karena bersikeras dalam keingkaran terhadap kebenaran. Ia sendiri dengan sengaja memilih menutup taubat baginya.

“Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung”. (QS. Al-Qasas : 28 : 68)

4. Sholat/Doa untuk Kesembuhan

Sakit merupakan salah satu ujian yang diberikan Allah Ta’ala kepada Manusia sebagai bagian dari romantika kehidupan. Allah Ta’ala juga banyak menceritakan kisah-kisah Nabi dan para sahabat yang berjuang dan tetap berdoa kepada Allah meskipun sedang merasakan sakit yang diderita.

“Allah tidak akan menurunkan satu penyakit kecuali Allah turunkan juga obatnya.           (HR. Bukhari).

Berbagai macam cara manusia melakukan upaya sebagai ikhtiar untuk menyembuhkan penyakit, baik melalui medis maupun dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits.

Allahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa isyfihi wa antas syafi laa syifaa’a illa syifaauka syifaa’an laa yughadiru saqomaa.

Yaa Allah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Dzat yang maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan-Mu. yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit. (HR. Bukhari).

Al-Qur’an merupakan As-syifaa atau obat, banyak riwayat menceritakan yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw. kerap kali berdoa menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an termasuk untuk meminta kesembuhan dari sakit.

Diriwayatkan dari Aisyah ra, bahwasanya nabi Saw ketika mengeluhkan sakit beliau membacakan surah-surah perlindungan yaitu : Al-Ikhlas, Al-falaq, dan An-Nas, lalu beliau meniupkan tiupan tanpa ludah ketelapak tangannya, kemudian mengusapkan ke sekujur badannya yang mulia”.

Ayat ayat Al-Qur’an  menjelaskan tentang permohonan Doa untuk kesembuhan kesembuhan: 

Wa idza maridhtu fahua – yasyfii-ni

Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku  (Qs. Asy-Syuara : 80)

Wayasyfi shudura qaumimmu’minin

Serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (Qs. At-Taubah : 14)

Qod jaa-atkum mauizhotun min-rrobbikum wasyifaaun lima fissuduur

“Sungguh telah datang kepadamu pelajaan Alquran dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada”. (Qs. Yunus : 58)

“Dari perut lebah itu keluar minuman (Madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. (Qs. An-Nahl : 70)

Wanunazzilu minal qur’aanii ma huwa syifaauu wa rahmatun-lilaalamiin..

“Dan kami turunkan Al-Quran (Sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman.” (Qs. Al-Isra : 83)

Qul Huwa liladzina amanu hudan wa syifa

“Katakanlan, Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman’. (Qs. Fussilat : 45)

Merupakan dari Aqidah Islam, Allah lah yang menyembuhkan kita dari sakit, tertuang dalam ucapan dari Nabi Ibrahim as. Yang Allah abadikan dalam Al-Qur’an.

Oleh karena itu saat sakit berdoalah kepada Allah Ta’ala dan meminta kesembuhan kepada-Nya. Doa-doa dalam Sholat lebih optimal dalam menyonsong pengabulan terhadap doa-doa kita.

5. Tempat menyembah dan minta pertolongan

Iyya kanak budu waiyya kanas taiin

“Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau Kami minta pertolongan.” (Qs. Al-Fatihah : 5)

Berserah diri kepada Allah adalah salah satu upaya yang dilakukan seorang Muslim (Beriman) untuk mendekatkan diri kepada sang maha Kuasa. Berserah diri kepada Allah dalam Agama Islam dikenal dengan istilah Tawakkal.

Dalam Al-Qur’an-ul-karim banyak menjelaskan tentang seorang hamba hendaknya senantiasa untuk dapat bertawakkal kepada Allah Ta’ala. seperti halnya dalam Qs. Ath-Thalaq : 5 yang berbunyi :

“Siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya segala urusannya”.

Dan surah Al-Anfal : 50 menjelaskan juga…

“ Ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya berkata, “ mereka itu (Orang-orang Mukmin) ditipu oleh agamanya”.

Allah Berfirman “ Siapun yang bertawakal kepda Allah, sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha Bijaksana”. 

Guna pencapaian dari bertawakkal kepada Allah dengan tidak berputus asa dan terus berdoa, karena tidak akan ada doa-doa yang akan menjadi sia-sia selama hamba-Nya tetap meminta kepada yang Empunya pengabulan.

“Dan Tuhamu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dan tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) jahanam dalam keadaan terhina.”             (Qs. Al-Ghafir : 61) Menerima dengan lapang dada segala hasil dari usaha keterkaitan dengan bersyukur dan senatiasa bertawakkal kepada Allah Ta’ala, dan apabila sesuai keinginan sudah sepatutnya berterimakasih (Bersyukur) jika belum sesuai dengan keinginan yang dikehendaki maka hendaknya harus senantiasa bersabar. Karena pada hakikatnya Allah Ta’ala akan senatiasa bersama-sama dengan orang-orang yang sabar. Wallahu ‘alaamu.


Oleh : Abang Syams