Manfaat Berakhlak Seperti Rasulullah SAW

127
Manfaat Berakhlak Seperti Rasulullah SAW
Manfaat Berakhlak Seperti Rasulullah SAW

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarkatuhu. Dalam kesempatan yang beberkat ini saya insyallah akan menulis artikel singkat berkenaan akhlak suci baginda RASULULLAH SAW. Allah ta’ala berfirman dalam surah al-ahzab ayat 22 :

قَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا

“sungguh bagi kamu dalam diri RASULULLAH SAW terdapat suri tauladan yang terbaik untuk orang orang mengharapkan bertemu dengan ALLAH dan hari akhir dan yang banyak mengingnat ALLAH”

Dari ayat ini kita dapat mengetahui bahwa RASULULLAH SAW. Memiliki suri tauladan yang paling baik dan yang paling sempurna. Oleh karena itu ALLAH ta’ala menjadikan RASULULLAH SAW. Sebagai contoh atau patron agar umatnya dapat mengikuti akhlak-akhlak beliau SAW. Yang dengannya umatnya pun dapat memiliki suri tauladan yang baik. Karena untuk menjadi mu’min yang hakiki, hendaknya kita mempelajari dan mengamalkan akhlak-akhlak yang dimiliki oleh RASULULLAH SAW. Jadi hal yang dapat di pahami ialah hendaknya kita menjadikan akhlak akhlak RASULULLAH SAW. Ini sebagai standar akhlak kita. Hal sering kita pahami sampai saat ini adalah kita hanya sekedar tahu bahwa RASULULLAH SAW memiliki akhlak yang baik dan mulia tapi hanya segelintir yang tahu di antara kita bahwa ada khazanah lain yang dapat kita raih apa bila kita tidak sekedar tahu saja tapi kita juga mengikuti akhlak suci RASULULLAH SAW.

Dalam artikel ini saya tidak akan membahas cerita cerita ataupun riwayat yang berkenaan tentang akhlak RASULULLAH SAW. Karena sudah jelas pasti beliau SAW memiliki kisah yang luar biasa berkenaan tentang akhlak beliau, mengingat beliau SAW adalah seorang nabi yang paling sempurna. Melainkan pada artikel ini saya akan membahas beberapa hal penting apa bila kita berusaha untuk berakhlak seperti RASULULLAH SAW.

Dari surah AL-AHZAB ayat ke 22 di atas tadi dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga hal yang wajib kita ketahui dan pahami apabila kita menjadikan RASULULLAH SAW. Sebagai teladan kita dalam berakhlak didalam kehidupan kita sehari hari berikut penjelasannya.

Yang pertama ialah لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ “untuk orang orang mengharapkan bertemu dengan ALLAH” dari penggalan ayat ini dapat di ketahui bahwa dengan mengamalkan akhlak-akhlak yang dimiliki oleh RASULULLAH SAW. Maka itu bisa menjadi sebuah sarana untuk bertemu dengan ALLAH ta’ala. Nah apa maksud dari bertemu dengan ALLAH ta’ala ini? Maksudnya ialah bukan bertemu dan melihat ALLAH secara zahir melainkan setiap ajaran ALLAH ta’ala yakni AL QURAN telah menjadi pandangan hidup kita hingga kita tidak berani bertindak di luar kehendak ALLAH ta’ala. Hal ini sama seperti saat kita berdoa untuk meminta kebaikan di dunia dan akhirat nah di dalam doa itu ada kata حسنة  (hasanah) yang sama maksudnya dengan kata  احسان  (ihsan) untuk menjelaskan maksud dari kata احسان ini ada sebuah hadist yang menjelaskan bahwa yang dimaksud احسان adalah kamu beribadah kepada ALLAH seakan akan kamu melihat ALLAH ta’ala atau paling tidak kamu merasakan ALLAH ta’ala sedang memerhatikan mu. Nah ternyata maksud dari kata احسان disini bukanlah melihat ALLAH ta’ala secara zahir tapi kekonsistenan antara ilmu dalam beribadah dan mengaplikasikan ibadah tersebut jadi kita berdoa ”rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hazanah wakina ‘azabannar” bukan memohon agar kita mendapatkan ganjaran kebaikan itu adalah hal yang otomatis didapat pada saat kita beribadah, tapi yang hendaknya kita mohon kepada ALLAH ta’ala ialah agar kita konsisten mempraktekan ibadah sesuai dengan teorinya. Dan ini sama halnya jika kita mempraktekan ahklak akhlak suci RASULULLAH SAW. Yang merupakan suatu ibadah karena yang namanya ibadah itu adalah segala teori Quran yang di praktekan di dalam kehidupan sehari hari, dalam mempraktekan akhlak suci RASULULLAH SAW kita hendanya tidak mengharapkan ganjaran atas apa yang kita lakukan tapi kita hendaknya berharap bahwa kita bisa terus konsisten dalam mengamalkan akhlak suci RASULULLAH SAW tersebut. Jadi yang harus kita pahami ialah dengan mengamalkan ahklak akhlak suci RASULULLAH SAW. Maka ajaran ALLAH ta’ala yakni Qur’an akan menjadi pandangan hidup kita.

Yang kedua ialah وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ  “dan hari akhir” yang maksudnya ialah mereka adalah orang orang yang lebih mengutamakan akhirat di banding dunia, jadi mereka ini adalah orang orang yang menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya untuk mengkhidmati agama, tak peduli sesulit dan seberat apapun pekerjaan yang harus mereka hadapi mereka akan terus mengerjakan pekerjaan pengkhidmatan  itu demi meraih ridho ALLAH ta’ala. Hal ini sesuai dengan janji baiat kita yang ke dua yaitu akan senantiasa mengutamakan kepentingan agama di atas kepentingan dunia.

Yang ke tiga ialah وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا “dan yang banyak mengingnat ALLAH” maksudnya ialah berkesadaran dengan ajaran ALLAH. Hadhrat Masih Ma’ud as. bersabda “yang di maksud dari dzikirullah ialah bukan hanya sekedar mengingat ALLAH ta’ala saja tapi orang yang berdzikirullah itu juga harus hidup dengan akhlak ALLAH dengan cara  mengamalkan seluruh perintah ALLAH yang ada di dalam AL QURAN. Lalu di dalam malfuhzat jilid ke delapan halaman ke dua disana terdapat materi yang berjudul “Dengan dzikir mengingat ALLAH maka Qalbu menjadi tentram” disana Hadhrat Masih Ma’ud as. menjelaskan dengan mengingat ALLAH maka akan timbul rasa takut yang luar biasa dan dengan rasa takut itu akan menghindarkan seseorang dari larangan-larangan  dan dia akan jauh lebih maju dalam hal taqwa kesucian. Dan satu satunya orang yang paling sempurna dalam melaksanakan hal itu adalah RASULULLAH SAW.

Kesimpulan dari tiga poin di atas tadi ialah dengan berakhlak seperti RASULULLAH SAW . maka hal itu akan menjadi sarana kita untuk memperbaiki diri serta meningkatkan kualitas diri kita sebagai seorang mu’min, Hazrat Masih Ma’ud as. bersabda “maksud dari kata khataman nabiyyin yang hanya di miliki oleh RASULULLAH SAW ialah dengan mengikuti beliau SAW, seseorang bisa memperoleh kemuliaan-kemuliaan nubuat. Dan memlalui konsentrasi ruhani beliau bahkan bisa melahirkan seorang nabi. Dan kekuatan qudsiah ini tidak diperoleh oleh nabi lainnya (haqiqatul wahyi, hlm. 97, cetakan 1907). jelaslah betapa luar biasanya apabila konsisten dalam melaksanakan akhlak suci RASULULLAH SAW ini. Dan terbuktilah pendiri jemaat kita Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. dengan berhasilnya beliau mengamalkan akhlak suci RASULULLAH SAW dengan sempurna, beliau berhasil meraih kemuliaan nubuat tersebut hingga menjadi seorang nabi ALLAH.

Saya harap dengan apa yang saya tulis ini kita dapat memahami bahwa hendaknya kita tidak hanya sekedar tahu akhlak RASULULLAH SAW. Saja tapi kita juga diharuskan untuk mampu mengamalkan akhlak akhlak RASULULLAH SAW. Tersebut dan tentu untuk mengetahu bagaimana akhlak dan teladan suci RASULULLAH SAW. Kita harus rajin menelaah dan membaca buku buku berkenaan akhlak RASULULLAH SAW. Tersebut, dengan begitu ALLAH ta’ala akan mencintai kita sebagaimana ALLAH ta’ala telah berfirman di dalam surah ALI-IMRAN ayat 31

قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ

“katakanlah jika kalian mencintai ALLAH maka ikutilah aku maka ALLAH akan mencintai kalian dan ia akan mengampuni dosa dosa kalian dan ALLAH adalah yang maha pengampun maha penyayang”

Saya pikir cukup sekian yang bisa saya sampaikan kurang lebihnya mohon maaf jazakumullah ahsanal jaza, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarkatuhu.


Oleh : Hammad Ahmad Mulyadi