Pelajaran untuk Gen Z tentang Bahaya Propaganda Pilpres di Media Sosial

855

Disini saya akan membahas studi kasus tentang bahaya propaganda pilpres di media sosial bagi Generasi Z. Ini pelajaran paling berharga bagi Gen Z di Indonesia sebelum persiapan menuju pilpres 2024. Seperti di negara tetangga kita Filipina, yang sekarang sedang fokus mencari presiden baru. Sesudah era Duterte yang dikenal ketegasannya mengirim para bandar narkoba ke neraka, tanggal 9 Mei tahun ini Filipina sedang mencari calon presiden baru. Ada yang menarik dari Pilpres di Filipina ini yang sangat penting kita cermati.

Dari hasil survei disana, ternyata ada satu nama yang kemungkinan akan menjadi bakal calon presiden dalam pemilu mendatang. Dia adalah Bongbong Marcos. Kalian generasi 80-an pasti ingat ketika disebut nama Marcos kan? Ya, Ferdinand Marcos, mantan presiden Filipina yang berkuasa selama 21 tahun. Ferdinand Marcos dikenal juga sebagai Presiden paling korup di sana, mirip lah dengan Soeharto tapi Soeharto versi Filipina. Dia bahkan membunuh lawan politiknya, Benigno Aquino seorang politisi yang namanya pada waktu itu menjadi harapan banyak rakyat Filipina untuk menggantikan Ferdinand Marcos. Pembunuhan Benigno Aquino, memicu demonstrasi besar di Filipina yang dipimpin langsung oleh istri almarhum Benigno sekaligus mantan presiden Filipina, yaitu Cory Aquino.

Ferdinand Marcos kemudian jatuh dan rakyat Filipina pada waktu itu langsung menyerbu Istana Presiden. Di dalam Istana, rakyat Filipina yang miskin menemukan kenyataan kalau istri Ferdinand Marcos, yaitu Imelda Marcos ternyata menyimpan harta berupa ribuan sepatu dan tas branded yang sangat mahal. Imelda Marcos memang dikenal sebagai sosialita dari hasil korupsinya, sedangkan banyak rakyat Filipina yang pada waktu itu yang kelaparan.

Nah di sinilah yang menarik, sejarah tentang jatuhnya keluarga Marcos dari kursi presiden itu mirip dengan jatuhnya Soeharto di tahun 1998. Mereka sama-sama korup, sama-sama dijatuhkan oleh rakyat. Tapi kenapa, anak Ferdinand Marcos yaitu Bongbong Marcos malah mendapat banyak simpati dari rakyat Filipina dan menempati survei tertinggi hari ini? Di sinilah “jagonya” timses (tim sukses) Bongbong Marcos bermain.

Mereka membangun isu dan propaganda bahwa meski sudah berganti-ganti presiden, rakyat Filipina masih banyak yang terpuruk dalam kemiskinan. Karena itu, Bongbong Marcos memainkan jargon yang mirip sekali dengan jargonnya Donald Trump dulu “Make America Great Again”. Sementara slogan Bongbong Marcos adalah “Bangkit Kembali” mirip dengan jargon kampanye ayahnya dulu Ferdinand Marcos di tahun 1965, yaitu “Kami akan membuat bangsa ini hebat kembali”.

Jargon atau slogan ini dibangun masif lewat media sosial, terutama TikTok. Sasarannya siapa? Mereka adalah Generasi Z atau lebih dikenal dengan nama Gen Z, yaitu anak-anak yang lahir di tahun 1995-2010. Mereka ini sering kita sebut dengan generasi TikTok, karena sering sekali tampil di TikTok.

Nah, Gen Z ini jelas tidak pernah merasakan bagaimana sulitnya hidup di era bapaknya Bongbong, yaitu Ferdinand Marcos. Kan mereka waktu itu belum lahir. Tetapi sekarang, mereka, Gen Z ini adalah populasi pemilih paling tinggi atau paling besar di Filipina. Timses Bongbong Marcos benar-benar “mencuci otak” Generasi Z ini lewat TikTok. Mereka mengadakan konser untuk remaja, mereka mengadakan party dan banyak kuis lewat TikTok, SnapChat, ataupun Instagram. Pokoknya TikTok benar-benar diserbu oleh timses Bongbong ini sehingga terbangun persepsi bahwa Bongbong  adalah “Pemimpin muda membawa harapan untuk bangsa”.

Benar-benar fakta yang tidak bisa terbantahkan pada tahun 1986 di mana rakyat Filipina menjatuhkan Marcos dari kursi presiden, namun itu semua benar-benar terlupakan. Sementara ini, survei terakhir di Filipina, Bongbong Marcos menempati posisi tertinggi dengan perolehan 58 persen suara rakyat Filipina yang membuat dia menjadi calon potensial untuk menjadi Presiden Filipina. Apa yang bisa kita pelajari dari studi kasus pilpres Filipina ini? Banyak sekali.

Masih ingat tidak ketua BEM SI yang berkata di stasiun TV bahwa zaman Soeharto zaman yang sejahtera dan rakyat pun bebas berpendapat, padahal dia belum lahir di zaman itu? Itu tandanya ada upaya-upaya ingin melupakan sejarah pahit bangsa Indonesia, dengan berkuasanya Soeharto selama 32 tahun di mana demokrasi pada waktu itu dibungkam dan rakyat dihajar dengan kepalsuan-kepalsuan.

Sasaran atau targetnya adalah Generasi Z di Indonesia yang juga merupakan pemilih terbesar di tahun 2024 nanti. Gen Z ini adalah anak-anak yang sangat dekat dengan teknologi, jadi dengan gerakan propaganda untuk menghilangkan jejak berdarah era Soeharto ini juga akan memakai teknologi. Persis seperti yang terjadi di Filipina sekarang. Bukan itu saja, ada upaya menghilangkan jejak berdarah pilgub DKI 2017 di mana terjadi polarisasi besar di negeri ini ketika politik identitas membawa agama dijadikan sebagai materi kampanye. Ada yang ingin “cuci tangan” dengan mencoba merangkul, membangun opini bahwa mereka yang dulu para pelaku politik identitas adalah juga korbannya.

Sasaran kampanye atau propaganda mereka siapa? Ya siapa lagi kalau bukan Gen Z yang mudah sekali dicuci otaknya dengan konten-konten yang mereka suka. Gerakan propaganda penghilang jejak ini akan banyak dilakukan lewat TikTok, Snapchat dan Instagram, persis seperti yang dilakukan oleh Bongbong Marcos. Tujuannya adalah kekuasaan. Sesudah berkuasa nantinya, topeng akan terlepas dan wajah asli mereka akan kembali terbuka.

Pilpres di Filipina adalah pelajaran yang paling berharga untuk kita di Indonesia, sebagai persiapan menuju pilpres 2024 nanti. Jaga anak-anak kita generasi Z, berikan pengetahuan kepada mereka tentang sejarah bangsa ini dan tunjukkan pada mereka wajah para politikus korup yang mengambil keuntungan dari politik ayat dan mayat demi kekuasaan sesaat. Negara ini akan hebat kalau dipimpin oleh orang yang tepat. Kemudian ia harus dikawal supaya apa yang sudah dibangun selama ini oleh presiden kita Jokowi bisa dilanjutkan.


Penulis: Hafiz Abdul Jabbar

Referensi:

https://www.suara.com/wawancara/2022/04/19/061500/mario-pacursa-marcos-bongbong-marcos-akan-membuat-filipina-hebat-kembali

https://www.liputan6.com/global/read/4959141/berkat-tiktok-anak-mantan-diktator-ferdinand-marcos-jr-unggul-pilpres-filipina-2022

https://www.bicaraberita.com/internasional/pr-423372183/soal-pilpres-filipina-denny-siregar-hati-hati-tiktok-bisa-jadi-alat-cuci-otak-generasi-z

https://www.beritasatu.com/politik/918009/jadi-kontroversi-ketua-bem-si-ralat-ucapan-soal-masa-orba