Pendapat pro dan kontra muncul dari berbagai kalangan setelah baru-baru ini terdengar kabar bahwa seorang artis Indonesia, sebut saja Yani, membolehkan dua anak dari suami keduanya yang berumur 16 dan 19 tahun, menonton film dewasa yang vulgar bersamanya.
Mungkin dia punya alasan tersendiri dengan caranya itu. Menurutnya anak tidak mungkin tidak menonton film dewasa, baik apapun jenisnya dari segala macam yang ada, lebih baik anak dijadikan teman dengan nonton bersama hingga mereka dapat mengeluarkan pendapat dengan bebas dan santai. Ia berharap anak nyaman membahas hal sensitif dengan ibunya. Daripada mereka mencari cari sendiri.
Pendidikan seks ala Yani sebenarnya sah-sah saja sih di jaman kini. Setiap orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda mulai dari agama, suku, budaya dan bangsa, sudah tentu punya pandangan masing masing bagaimana cara mengajarkan pendidikan seks para anak mereka di jaman kini. Lain pandangan kaum liberal, lain pula pandangan kaum agamais.
Agama Islam yang mayoritas banyak dianut penduduk Indonesia menganjurkan, sebaiknya kita mengajarkan pendidikan tentang apapun itu yang baik, dilakukan sedini mungkin. Baik itu pendidikan tentang Tuhannya, tentang kasih sayang, tentang tanggung jawab, tentang ahlaknya maupun tentang seks dan lainnya. Bahkan ada hal-hal yang dianjurkan Islam untuk diajarkan sejak anak ada dalam kandungan.
Kalau kita mau berpikir, semua pendidikan tersebut diatas sebenarnya bisa saling berkaitan. Kelak ada hubungan dengan pendidikan seks. Terutama pendidikan ahlak dan Tuhannya. Jadi memberikan pendidikan seks pada anak, kenapa tidak?.
Pendidikan seks untuk anak sebaiknya diberikan secara bertahap dan berbeda, dilihat dari segi usia sang anak. Berawal dari anak usia dini. Perkenalkan lah bahwa jenis kelamin dirinya berbeda bentuk dengan jenis kelamin lawan jenisnya.
Diusia sekolah dasar, pendidikan seks yang dapat kita ajarkan diantaranya, kita harus memberitahu pada anak anak kita tentang perubahan fisik dan hormonal pada tubuh mereka. Khusus kepada anak perempuan kita pakaikan baju yang sopan dan tertutup agar bertambah usianya kelak, lebih mudah bagi kita menjelaskan tentang bagian tubuh yang merupakan aurat. Mengapa kita harus menutup rapat-rapat aurat kita, sehingga dimasa yang akan datang terhindar dari pelecehan seksual dari lawan jenis terhadap dirinya,
Menjelang anak memasuki usia Sekolah Menengah Pertama, berikan pelajaran atau pendidikan tentang kehidupan dalam keluarga, pastikan anak diberikan pengajaran Islam yang berhubungan kesucian dan kesederhanaan dalan pernikahan. Kedua orang tua harus mampu bicara pada anak mereka apa yang Islam ajarkan sehubungan berpacaran dan perjodohan. Islam juga melarang pergaulan bebas antara lawan jenis dan bahwa pernikahan itu akan diatur.
Seks harus dipahami sebagai sesuatu yang alamiah oleh sebab itu jika kita bersikap malu, menolak atau menutupinya dari anak kita, maka ketika pada anak timbul keingin tahuan dan anak ingin bertanya, justru akan menjadi halangan pada diri anak, untuk bertanya. Jika hal itu sampai terjadi dikhawatirkan akan mendorong anak mendapatkan pengertian tentang pendidikan seks yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu semua yang berbau Pornografi harus didiskusikan dengan anak dan jawablah dengan peringatan keras, bahwa pornografi benar-benar dianggap sebagai jalan atau kesempatan menuju pada perzinahan .
Menjelang usia Sekolah Menengah Atas. Ajarkan pada anak kita bahwa Islam memiliki pandangan yang jelas tentang seks. Jelaskanlah bahwa seks harus diakui sebagai kebutuhan alami bagi laki laki dan perempuan. Dalam batasan pernikahan, seks adalah hal yang suci, indah dan dorongan alamiah manusia. Ingatkan pada anak bahwa seks diluar pernikahan bertujuan hanya mencari kesenangan dan itu merupakan perbuatan dosa.
Jika kita hidup di lingkungan dimana seks sering dijadikan dasar dalam segala jenis interaksi, maka orang tua harus melindungi anak anaknya dengan memberikan pendidikan seks. Akan lebih mudah jika ibu mengatasinya dengan anak perempuan dan bapak. Mendiskusikannya dengan anak lelakinya. Jika kedua orang tua tidak mendorong pembicaraan ini dikhawatirkan anak akan belajar dari sumber yang tidak benar dan itu akan menyebabkan kerusakan.
Dengan uraian diatas, sekarang anda dapat mengambil sikap dan langkah sendiri. Apakah pendidikan seks ala Yani baik anda tiru untuk diterapkan pada anak anak anda ? atau anda lebih memilih pendidikan seks pada anak anda secara Islami?. Ingatlah, Allah akan melindungi anak-anak yang saleh, sesuai surat Al-A’raf ayat 197. Dan hal ini akan tercapai apabila orang tua mewariskan kesalehan melaui pendidikan akhlak yang baik. Selaras dengan nasihat Mirza Masroor Ahmad, Khalifah Muslim Ahmadiyah: “Mereka (orang tua) yang menjadikan kehendaknya itu sesuai dengan kehendak Allah Ta’ala dan ridha-Nya akan menjadi pembimbing bagi anak-anaknya.”
By : Henny Ruwahsasi .
Referensi
- Surga ditelapak Kakimu
- https://www.kompas.com/global/read/2021/07/03/065650070/pendidikan-seks-yuni-shara-untuk-kedua-anaknya-disorot-sejumlah-media?page=all
- https://rajapena.org/mendidik-anak-sebagai-generasi-penerus-yang-unggul/
Sumber Gambar : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fbincangmuslimah.com%2Fkajian%2Fkonsep-pendidikan-seks-dalam-islam-33288%2F&psig=AOvVaw3wcuztJgVM3RRyZLqNzdnn&ust=1629166031291000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCKCVkNa6tPICFQAAAAAdAAAAABAL