Lindungi Dirimu dari Pelecehan Seksual dengan Istigfhar

837

Pelecehan seksual kerap terjadi di masyarakat dan sering menimpa kaum perempuan sebagai korbannya.

Pelecehan seksual adalah segala tindakan yang terkait dengan aktivitas seks yang tak diinginkan. Termasuk permintaan untuk melakukan hubungan seks dan perilaku lain yang mengarah kepada seks baik secara verbal maupun tindakan fisik.

Salah satu bentuk pelecehan secara verbal, melakukan dengan komentar dan ungkapan kotor yang menyerang dan merendahkan harkat dan martabat perempuan.

Ungkapan-ungkapan dan tindakan keji yang menjurus seksualitas, seperti menyebut tubuh perempuan bahenol dan body shaming lainya yang merendahkan ketubuhan perempuan.

Hal ini kerap terjadi juga di dunia maya, berasal dari aplikasi sosial media dan situs di internet dan berasal dari kolom komentar.

Salah satu cara untuk mencegahnya, merespon dengan bijak seperti tidak menyalahkan korban pelecehan.  Juga harus mencoba mengontrol jari saat akan menuliskan pendapat di media sosial.

Cara lainnya yang dapat dilakukan agar kita pun tidak menjadi korban yakni, tidak membagikan informasi pribadi di internet. Seperti tidak memasang foto profil dan memposting foto pribadi dengan menampakkan wajah dan anggota tubuh lainnya.

Di dunia nyata lebih miris lagi, pelecehan seksual sering terjadi di tempat publik. Para pelaku mencari kesempatan dalam kesempitan. Saat padatnya tempat atau sempitnya ruang gerak seperti di kereta, bus atau pasar.  Melakukan hal-hal yang tidak senonoh yang dapat merugikan korban.

Pelecehan seksual merupakan perbuatan keji dan dianggap melanggar kesopanan/kesusilaan. Serta tindakan meraba-raba, mencolek, dan tindakan lainnya, jelas dilarang di masyarakat juga diharamkan dalam agama.

Sebagaimana Nabi SAW bersabda: “Jika kepala salah seorang di antara kalian ditusuk jarum besi, itu lebih baik dari pada meraba-raba perempuan yang bukan istrinya.” HR. At-tabrani, Rijaluluhu tsiqatu.

Pelecehan seksual adalah hal yang dilarang dalam Islam karena dapat merendahkan martabat kemanusiaan, baik martabat pelaku, terlebih-lebih martabat korban.

Pelaku pelecehan seksual tak pandang bulu, orang berpakaian tertutup bahkan mengenakan hijab pun tak luput menjadi korban. Berpakaian sesuai syariat, itu bukan otomatis terhindar dari pelecehan seksual.

Pelecehan seksual terjadi akibat lunturnya nilai-nilai kemanusiaan yang Allah lekatkan dalam setiap diri manusia terutama kaum pria sebagai pelakunya.

Sejatinya manusia saling mencintai, mengasihi, melindungi, menghormati, dan tolong menolong. Jika seorang melakukan pelecehan seksual berarti kemanusiaannya sedang bermasalah. Tidak ada rasa belas kasihan dan rasa peduli terhadap sesama. Dan ini merupakan penyakit masyarakat yang harus segera diatasi dengan memberikan perlakuan efek jera.

Sebagai pencegahan agar tidak terjadi pelecehan seksual diantaranya; jaga penampilan, khususnya bagi kita kaum perempuan tidak berpakaian minim dan ketat sehingga terbentuk lekuk tubuh. Bagi muslimah tentunya berpakaian sesuai syariat Islam.  

Selalu waspada jika berada di tempat publik termasuk kendaraan umum. Hindari dan jangan menanggapi bila ada siulan atau ungkapan verbal yang melanggar kesopanan.

Semua orang harus menjaga dan peduli bila ada gelagat yang menunjukkan pelecehan seksual bakal terjadi. Diantaranya, berani dan tegas memberikan teguran. Jangan diam saja, laporkan kepada pihak yang berwajib bila ada tindakan menjurus kepada pelecehan seksual.

Selain itu agar terhindar dari pelecehan seksual bila perlu bekali diri kita dengan bela diri. Paling penting tentunya bekali diri dengan kekuatan iman.

Sebagai seorang muslimah, di mana dan kapan pun kita berada tak luput dari doa, salah satunya dengan mengucap Istighfar.

Perintah tentang Istighfar, Allah Ta’ala berfirman: “Dan beristighfarlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Al-Baqarah 2:199.

Mengapa Istigfhar? Mirza Ghulam Ahmad, pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah menyatakan: “Makna dan hakikat sebenarnya dari istighfar adalah memohon kepada Tuhan agar tidak ada kelemahan manusiawi yang tampak bagi orang-orang lain dan agar Tuhan dapat mendukung sifat manusiawi dengan kekuatan-Nya dan menyelimuti itu di dalam lingkaran perlindungan dan pertolongan-Nya”. Jadi, Istighfar dapat memberikan perlindugan dan pertolongan dari Allah Ta’ala.

Perbanyak membaca Istighfar, Insyaallah memberikan solusi terbaik agar kita selalu diampuni dan mendapatkan perlindungan dari Tuhan di setiap kesempitan yang kita hadapi. Termasuk perbuatan keji seperti pelecehan seksual akan menjauh dari diri kita.


Ditulis Oleh : Liana S. Syam

Referensi :

1. Al-Qur’an

2. Hadis

3. Rohani Program JAI (2008)

4. suara.com

5. https://ahmadiyah.id/ramadhan-bulan-doa-memohon-berkah-atas-nabi-muhammad-saw-dan-mencari-pengampunan.html

Sumber Gambar : doktersehat.com