“I do not know with what weapons World War III will be fought, but World War IV will be fought with sticks and stones” – Einstein
Penghancuran oleh senjata nuklir akan terjadi saat perang dunia ketiga. 1500 tahun yang lalu, Islam sudah meramalkan kehancuran ini dalam Al-Quran surah Al-Lahab. Memang surat ini menceritakan tentang kisah Abu Lahab. Tetapi Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad rh, Khalifah ke 2 Jamaah Islam Ahmadiyah menafsirkan surat ini juga menubuwatkan tentang kehancuran di akhir zaman. Perhatikan bunyi ayat pada surat Al Lahab:
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan binasalah Ia!” (QS 111:1).
“Kedua tangan Abu Lahab” mencerminkan kedua kelompok yang menolak kebenaran Islam layaknya Abu Lahab. Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad rh menyampaikan:
“Lebih tepat lagi sebutan ini dikenakan pada kepada bangsa-bangsa Barat di akhir zaman, yang memiliki kedua dan menguasai senjata-senjata api, atom dan nuklir. Satu kelompok dari mereka menyangkal adanya Tuhan, dan satu lagi menolak Tauhid Ilahi, namun demikian keduanya sama sama memusuhi Islam” (Al Quran, Dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat. Neratja Press. 2014).
“Tidak memberi manfaat kepadanya hartanya dan apa yang dia usahakan” (QS 111:2).
“Harta dan apa yang dia usahakan”mencerminkan segala harta kekayaan yang mereka peras dari negara-negara kecil dan merampas sumber daya alamnya, dan juga penguasaan teknologi dan senjata nuklir yang maju.
“Segera ia akan masuk api yang menyala-nyala” (QS 111:3).
Ayat ini mencerminkan kobaran api yang menyala-menyala karena senjata nuklir saat perang dunia ketiga. Persentaan nuklir yang mereka bangun selama ini akan hancur sia-sia. Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad rh menyampaikan:
“Dalam pengertian terakhir, ayat ini dapat ditafsirkan meramalkan kebinasaan dua blok politik di akhir zaman, disebabkan oleh senjata-senjata api mereka sendiri, seperti bom atom dan senjata nuklir lainnya.” (Al Quran, Dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat. Neratja Press. 2014).
Pada perang dunia kedua, serangan dua bom atom nuklir dapat menghancurkan Jepang. Bom atom pertama merusak dan membakar 70% bangunan di kota Hiroshima, membunuh 140.000 jiwa. Sedangkan yang berhasil selamat mengalami penyakit yang kronis seperti kanker.
Bom atom kedua menghancurkan 6.7 km daerah Nagasaki dan membunuh 74000 jiwa. Suhu di daratan mencapai 4000°C dan menghasilkan kerusakan akibat radiasi yang dihasilkan. Masyarakat sipil mengalami penyakit jangka panjang akibat radiasi tersebut, misalnya leukimia. Asap ledakan dan penyakit jangka panjang ini juga dinubuwatkan dalam Al Quran:
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih” (QS 44:10-11).
Tampaknya kehancuran di Jepang tidak membuat manusia belajar. Mereka malah saling meningkatkan kapasitas senjata nuklirnya. Tahun ini Rusia akan meluncurkan dua armada kapal selam terbarunya yang dilengkapi dengan torpedo nuklir. Amerika Serikat (AS) juga akan mengembangkan 12 armada kapal selam baru yang dilengkapi dengan nuklir. Proyek ini memakan biaya hampir seratus juta poundsterling.
Hingga ini AS dan Rusia mendominasi 93% dari seluruh persenjataan nuklir di dunia. Jumlah persenjataan nuklir yang dimiliki Rusia sekitar 7290, sementara AS sekitar 7000. Bandingkan Negara terbanyak kedua yakni Prancis yang hanya memiliki 300 persenjataan nuklir. Melihat dominasi ini, saya percaya AS dan Rusia adalah pemimpin dari dua blok politik yang disebut oleh Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad rh.
Jika dua bom atom saja dapat menghancurkan Jepang, apa yang terjadi apabila negara-negara saling berperang menggunakan senjata nuklir? Khalifah Islam Ahmadiyah ke 5, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, pada Simposium Perdamaian Internasional ke 9 yang diadakan oleh Jemaat Ahmadiyah United Kingdom mengingatkan betapa bahayanya konsekuensi yang akan muncul akibat perang nuklir:
“Jika perang nuklir meletus, seketika itu juga masyarakat akan meninggal, terbujur kaku layaknya patung, lalu kulit mereka akan meleleh terbakar. Persenjataan yang ada saat ini mampu menghancurkan dari generasi ke generasi, kelak anak-anak dan keturunan kita akan dilahirkan dengan kecacatan baik secara fisik maupun genetis. Air, makanan, dan sayuran akan terkontaminasi dengan radiasi. Kalian bisa membayangkan apa penyakit yang akan mereka derita dari radiasi tersebut.”
Jika perang dunia ketiga meletus maka segala persenjataan nuklir yang ada akan saling menghancurkan. Habislah segala persenjataan dan peradaban manusia. Kalaupun selamat, kelak anak-anak keturunan kita akan merasakan penderitaan jangka panjang akibat radiasi. Lalu seperti kata Einstein, negara akan kembali kepada batang kayu dan batu untuk perang dunia keempat.
Oleh : Fariz Abdussalam
Sumber Gambar : wallpapercave.com