Masih Mengeluh kala Ujian Datang?

808

Dalam mengarungi kehidupan, tak pelak ujian pun datang menyapa. Ada yang diuji dari segi materi, kesehatan, hingga keimanan. Ujian pun kadang tak semulus yang diharapkan. Ada proses panjang yang mau tidak mau harus dilalui, hingga mulai mengoyak keyakinan pada Yang Kuasa. Mungkin tak sedikit yang merasa ujiannya begitu berat hingga memancing hasrat untuk berkata mengapa ujian berat ini ada dan hingga mengapa Tuhan tega padanya. Seberat apapun ujian yang dilalui, pantaskah tanya itu terlontar? Alih – alih bertanya, sejatinya itu bukan pertanyaan, namun penafian yang dibalut dalam tanya. Ya, dengan mencoba mempertanyakan hingga tanpa disadari menyalahkan Tuhan atas adanya ujian.

Alih- alih mempermudah proses ujian, menyalahkan Tuhan atas adanya ujian justru malah membuat ujian semakin rumit. Keyakinan akan adanya solusi seolah terkoyak dengan keimanan yang semakin melemah. Lalu, apa yang harus dilakukan ketika Ujian dalam kehidupan datang? Kepada siapakah kita meminta pertolongan agar dapat mencari solusi?

Sejatinya Allah Taala telah menyiapkan Jawabannya pada firmannya dalam Surah Al Baqarah Ayat 154 yang artinya:

“ Hai orang-orang yang beriman ! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat’ sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. 

Firman-Nya begitu jelas, hanya dengan memohon pertolongan kepadanya dengan Sabar dan Shalat, solusi atas ujian apapun dalam kehidupan niscaya akan Allah Taala berikan dengan karunia-Nya. Namun, mungkin ada Tanya sesudahnya. Sabar seperti apakah yang dapat dilakukan? Apakah dengan do’a namun disertai dengan terus mengeluh? Apakah dengan menyalahkan Allah Taala walaupun tersirat dalam bentuk tanya mengapa Tuhan tega termasuk kedalam Sabar? Sejatinya alih-alih sabar, hal tersebut malah termasuk dalam lemahnya iman.

Teringat penjelasan sabar yang telah dijelaskan oleh Pemimpin Jemaat Muslim Ahmadiyah, Mirza Masroor Ahmad:

“Jadi perkataan sabar telah dijelaskan, yaitu bila saja menghadapi percobaan dan ujian atau kesulitan apapun harus dihadapi dengan tabah dan tahan mental serta hati teguh dan jangan bimbang, jika tidak akan membawa kegoncangan dan kelemahan iman. Yang kedua ialah harus selalu memperhatikan dan menta’ati hukum-hukum Allah swt dan harus berserah diri kepada Allah Yang Maha Kuasa dengan penuh tawakkal kepada-Nya.“

Ya, hanya dengan ketabahan, tetap teguh dalam keimanan dengan meyakini ujian apa pun yang datang adalah atas kehendak-Nya, membuat diri lebih mampu menghadapi ujian. Karena tentunya, Tuhan tidak akan pernah salah memilih manusia untuk menjalani ujiannya. Semua ditakar berdasarkan kemampuan masing – masing agar dapat melewatinya. Yakinlah, bahwa atas kehendak-Nya jugalah ujian tersebut dapat teratasi, dengan do’a disertai ikhitiar berupaya mencari solusi dari yang terjadi.

Dalam firmannya Allah Taala pun menekankan pentingnya shalat, Mirza Masroor Ahmad pun mengingatkan kembali:

“Untuk memperkuat keimanan, keteguhan hati, perkataan shalat juga sudah difirmankan didalam ayat tersebut, berarti Allah swt telah mengarahkan dan memerintah kita untuk tidak melupakan shalat dan harus banyak memanjatkan do’a kepada-Nya didalam menghadapi ujian atau percobaan dan kesulitan itu.”

Di dalam shalat akan tercipta kedekatan manusia dengan Sang Khaliknya. Dengannya, manusia dapat menjaga keimanan dan keyakinannya pada Allah Taala agar senantisaa tetap kuat dan yakin mampu menjalani ujian seberat apapa pun itu. Melalui Do’a yang senantiasa dipanjatkan di dalam Shalat, juga tanpa disadari akan menarik karunia Allah Taala untuk membantu menguatkan hingga menyelesaikan ujiannya dengan baik.

Layaknya gelap malam akan berganti dengan cerahnya siang, layaknya hujan yang juga akan berganti dengan indahnya pelangi, ujian pun akan berganti dengan solusi yang tentunya akan memperkuat diri. Dan tentunya, ujian hadir bukan tanpa alasan dan bukan tanpa hikmah yang menyertai. Ujian datang untuk lebih menguatkan manusia, dan lebih mendekatkan manusia kehadirat Ilahi. Karena, hanya dengan pertolongan-Nya lah, manusia dapat melalui ujian dengan penuh arti. Masih ada kata tanya lagi disaat ujian menghampiri? Mari, ganti kata tanya dengan kata motivasi, yang berisi “Aku kuat menjalani ujian yang menghampiri, karena Allah Taala yang menguatkan dan yang memampukan, hingga mencarikan solusi atas apa yang terjadi”. Teringat firmanNya, Barangsiapa betakwa kepada Allah, Dia akan menjadikan jalan keluar untuknya.


Mutia Siddiqa Muhsin

Sumber materi: http://ahmadiyah.id/khotbah/orang-orang-mukmin-tetapp-teguh-didalam-menghadapi-ujian-dan-kesulitan

Sumber gambar: https://www.eramuslim.com/akhwat/muslimah/nani-agus-kholifatul-manajemen-mengeluh.htm